DNews.id | JAKARTA — Pemilihan Calon Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tengah bergulir di Komisi XI DPR RI. Proses pemilihan tersebut untuk menggantikan Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono yang akan purna tugas pada Oktober 2023.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Keuangan Negara (Pusaka Negara) Prasetyo menyambut baik proses seleksi Anggota BPK tahun ini. Menurutnya, dari 14 peserta yang mengikuti proses seleksi, semuanya berasal dari pejabat karir di masing-masing instansi.
“Selama pemilihan Anggota BPK kami terus mengikuti dan mengawasi. Untuk tahun ini minimal tidak ada mantan politisi yang biasanya ikut andil dalam setiap pemilihan Anggota BPK. Ini tentu menggembirakan. Tapi DPR mesti selektif, selain aspek profesionalitas dan independensi, jangan lupakan integritas dan rekam jejak mereka,” ujarnya, Selasa (28/3/2023).
Dari 14 calon yang mendaftar, Pusaka Negara menyorot dua peserta dengan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang cukup besar.
Pertama, Dumoly Freddy Pardede, Deputi Komisioner (Advisor Senior). Saat mencalonkan sebagai Deputi Gubernur BI, LHKPN Dumoly sebesar Rp24.885.233.137 dan saat mendaftar sebagai calon Anggota BPK naik menjadi Rp30.787.714.116.
Kedua, Slamet Eddy Purnomo yang juga berasal dari OJK dengan jabatan terakhir sebagai Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK. Saat mendaftar sebagai calon Deputi Gubernur BI harta kekayaan Slamet Eddy sebesar Rp32.156.829.696 dan Rp35.400.509.473.
“Kenaikan harta kekayaan dua calon Anggota BPK yang notabene semua berasal dari instansi yang sama yaitu OJK patut menjadi perhatian publik, mengingat saat ini LHKPN sedang marak diperbincangkan di ranah publik,” kata Pras.
Ketika ditanya siapa kandidat yang berpeluang besar dipilih, Prasetyo mengungkapkan semua itu tergantung Komisi XI DPR. “Tapi kami berpendapat calon dari pejabat karir atau internal BPK ya paling logis. Mereka sudah memahami pola kerja di BPK selama puluhan tahun. Pada aspek profesionalitas, independensi dan integritas tentu tidak diragukan lagi,” tukasnya.
Sebagai informasi, nama-nama calon Anggota BPK RI yang telah mendaftar ke Komisi Keuangan DPR yaitu Budi Santoso, Dewi Yustisiana, Imam Nashirudin, Dumoly Freddy Pardede, Fahmi Harsandono Matori, Slamet Eddy Purnomo, Cris Kuntadi, dan Tornanda Syaifullah.
Selanjutnya, Muh Yuslim Patawari, Erwin Sasmita, Rachmat Manggala Purba, Laode Nusriadi, Slamet Soedarsono, dan H. Hadi Purnomo.
Sebelum melakukan uji kelayakan dan kepatutan, Komisi XI meminta masyarakat untuk memberi masukan terkait 14 nama calon anggota BPK tersebut.